Rabu, 20 Januari 2016

waspada serangan tomcat


semacam semut namun agak besar, mempunyai sayap, dan berwarna belang-belang merah dan putih. Diketahui Tomcat ini mempunyai toksin atau racun yang 12 kali lebih mematikan daripada ular berbisa.
Tomcat yang tidak termasuk Army Ants ini sangat berbahaya.
Terbukti dengan dampak yang ditimbulkan apabila terkena toksinnya yaitu gatal hingga merah meradang disertai nanah bintik-bintik kecil mirip penyakit kulit herpes namun tidak disertain nyeri pada anggota tubuh yang diserang. Cairan yang dikeluarkan dari dalam tubuh makhluk kecil ini adalah cairan Hemolimf atau toksin yang disebut sebagai Aederin.

berita terkini setelah menyerang warga Apartemen Eastcoast Laguna Indah, Pakuwon City, Surabaya.
Laguna ini, lanjutnya, seringkali muncul saat usai masa panen padi dan tebu. Kisaran Maret menuju April, Tomcat yang berbentuk semacam semut bersayap ini muncul. Namun jika sampai menyerang warga, ini sudah menjadi wabah. Seperti yang terjadi pada Maret 2011 silam. Warga yang tinggal di kawasan Rungkut Penjaringan Sari dan Kenjeran juga mengalami serbuan Tomcat. Tomcat seringkali muncul saat hari menjelang petang. Saat warga menyalakan penerangan lampu.
Diberitakan sebelumnya, beberapa warga yang tinggal di Apartemen Eastcoast diserbu serangga beracun. Sejak Selasa (13/3/2012) Ida Yanti (42) baby sitter yang tinggal di lantai 1 Eastcoast mengalami luka merah semacam luka bakar di bagian muka, tubuh dan lengan. Setelah diperiksa, luka gatal-gatal yang juga menimbulkan luka panas ini ditimbulkan oleh cairan beracun Serangga Tomcat. Warga Surabaya sendiri diharapkan tetap waspada karena Tomcat yang ada di kawasan tersebut diperkirakan mencapai jutaan ekor
Di lingkungan aslinya, Tomcat adalah makanan untuk burung. Jika populasi burung menurun, bisa dipastikan jumlah Tomcat juga akan semakin meningkat dan tak terkontrol. Hal yang mungkin bisa menanggulangi masalah ini adalah dengan penyemprotan, namun hal tersebut tidak akan menolong jika tidak di imbangi dengan ketersediaan tempat habitat dan semakin sedikitnya populasi predator dari hewan berwarna belang hitam merah ini. Secara langsung maupun tidak langsung manusia turut menjadi penyumbang berbagai wabah maupun bencana yang akhir-akhir ini terjadi.
Serangga Tomcat tidaklah menggigit, namun akan segera mengeluarkan toksinnya apabila bersentuhan dengan kulit manusia. Jangan sekali-kali memukul atau memegang Tomcat dengan tangan langsung karena sangat berbahaya, sebaiknya gunakan alat lain sebagai perantara. Racunnya dapat melekat pada pakaian manusia maupun handuk. Setelah merayapi baju, handuk , lantai dll di rumah kita hendaknya segera dibersihkan dengan air dan sabun karena pada saat merayappun Tomcat sudah mengeluarkan toksinnya. Apabila sadar kulit kita sudah terkena Tomcat segera bersihkan dengan air atau sabun, jangan digaruk dan jangan mengobati dengan pasta gigi, minyak kayu putih, balsem, dan sejenisnya karena hanya akan memperparah dan meradang.
Segera diobati dengan obat salep dan antibiotik seperti Hydrocortisone 1%, Acyclovir 5% atau salep Betametasone dan antibiotik Neomycin Sulfate sebanyak 3x dalam sehari. Untuk lebih jelasnya tanyakan pada dokter kulit dengan disertai penjelasan bahwa terkena serangan serangga Tomcat karena seperti yang sudah dijelaskan bahwa efeknya sama seperti penyakit kulit Herpes. Setelah sembuh, bekas luka dari serangan Tomcat ini jangan terkena sinar matahari langsung karena dapat menghitam dan sangat sulit untuk dihilangkan dan membutuhkan waktu lama untuk menghilangkan bekasnya.
tom cat itu berbahaya karena dapat mengakibatkan gatal gatal
jadi kalau terkena cairan tom cat jangan digaruk segera dikasih air,sabun,pasta gigi , minyak kayuh putih
kita harus berhati hati oleh tom cat kita tidak boleh membunuh burung karena burung itu akan memakan tomcat
maka dari itu kita harus menjaga burung jangan sampai binasa karena nanti tom cat bertambah banyak.

Sumber: http://jenderalfaris.blogspot.co.id/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar