Rabu, 20 Januari 2016

MENULIS ITU MENYEHAT KAN



Ketika muncul hasrat dalam diri, maka ingin segera disalurkan, supaya tuntas. Begitupun hasrat menulis pagi ini, sudah berjejal dalam kepala (otak). Mencoba mengeluarkan satu per satu kata, dirangkai menjadi kalimat, dan munculah paragraph. Walau mata masih limat watt (5 W), meski kesadaran belum pulih, bahkan baru mencapai 75 persen. Terus terjadi pertarungan, antara kantuk dan cenderung lelap dengan pikiran yang mengalir dan jari yang terus bergerak.

Tersadar bahwa menulis harus ada topik atau pokok bahasan. Ya, sudah fokusnya adalah bagaimana cara memaksa diri untuk terus menulis, meskupun dilanda kantuk atau malas. Terus mengalir, bagaikan air di sungai, yang senantiasa mencari celah dan menghindari hadangan seperti bebatuan sebesar kerbau sekalipun. Air itu terus mengalir, tak ingin untuk dibendung, meluap dan meluap, mencari saluran untuk menuju titik pencapaian. Begitu pun menulis, harus terus mengalir, tidak boleh terbendung apalagi tersandung.

Pada awalnya memaksakan diri untuk menulis terasa berat, bahkan sangat berat. Keluar satu kata saja susah. Lama kelamaan hambatan bisa diatasi dengan makin baik, dan “jam terbang” menulis pun makin banyak. Ya, seperti seorang pilot, sudah berapa banyak jam terbangnya, satu jam, 10 jam, 100 jam, 1.000 jam atau 10.000 jam. Terus tambah “jam terbang” menulis, nanti akan makin berasa bahwa menulis itu nikmat.

Sesuatu yang memberikan kenikmatan tentu saja akan menyebabkan ketagihan, ingin lagi dan mau lagi. Ketagihan menulis adalah hal yang sangat postif, sebab banyak manfaat pokok dan sampingan yang didapatkan. Dengan menulis daya kerja otak bisa terpelihara, tidak cepat menjadi pikun. Ternyata menulis pun bisa membebaskan diri dari cekaman, tekanan, stress, atau depresi, sebab menulis adalah ajang untuk mengurai kekusutan dalam pikiran dan perasaan. Efek lainnya dari menulis ialah ajang beramal, apapun yang kita tulis asalkan kontennya mengandung kebaikan dan kebenaran, lantas dipublikasikan, maka dengan sendirinya akan mendatangkan pahala. Menulis juga merupakan ajang ekspresi diri atau unjuk diri, bagaimanapun setiap orang perlu eksis, untuk itu perlu narsis (asal jangan lebay). Kegiatan menulis juga bisa menjadi sumber penghasilan, baik dalam bentuk artikel, buku, novel dan sebagainya. Masih ada lagi, sebagian besar orang sukses dibidang apapun, ternyata merupakan penulis atau orang yang memiliki kemampuan menulis. Orang sekaliber Barack Obama, Soekarno, bahkan Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) adalah para penulis.

Ketika hasrat tambah menggebu, atusiasme pun terbangun, dengan sendirinya sang kantuk pun perlahan menjauh. Pikiran makin terasa bugar, jari jemari semakin lincah, kata demi kata mengalir dan menderas. Halaman putih di layar monitor pun makin berjejal dengan huruf-huruf. Dan akhirnya satu artikel pun bisa di susun, dalam hitungan menit siap tersaji di layar monitor ratusan orang, bahkan mungkin ribuan orang. Harapan dan klimaksnya, semoga bermanfaat.

Sumber: http://jenderalfaris.blogspot.co.id/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar