Rabu, 16 Maret 2016

SEJARAH AMERIKA SERIKAT

Amerika Serikat terletak di tengah-tengah benua Amerika Utara, dibatasi oleh Kanada di sebelah utara dan Meksiko di sebelah selatan. Negara Amerika Serikat terbentang dari Samudra Atlantik di pesisir timur hingga Samudra Pasifik di pesisir barat, termasuk kepulauan Hawaii di lautan Pasifik, negara bagian Alaska di ujung utara benua Amerika, dan beberapa teritori lainnya.
Penetap pertama wilayah yang kini menjadi Amerika Serikat berasal dari Asia sekitar 15.000 tahun yang lalu. Mereka menyeberangi jembatan darat Bering ke Alaska. Selanjutnya, penduduk asli Amerika bermukim di wilayah tersebut selama ribuan tahun sebelum kedatangan para kolonis Eropa. Pada tahun 1492, Christopher Columbus berhasil mencapai Amerika. Orang-orang Inggris lalu
bermukim di Jamestown, Virginia pada tahun 1607. Permukiman ini dianggap sebagai permukiman pertama di Amerika Serikat. Selanjutnya, Amerika Serikat terus didatangi oleh orang-orang Inggris. Orang PerancisSpanyol, dan Belanda juga bermukim di sebagian Amerika Serikat.[2] Pada tahun 1770-an, tiga belas koloni Inggris meliputi dua setengah juta penduduk. Koloni-koloni ini tumbuh dan berkembang dengan pesat, serta mengembangkan sistem politik dan hukum sendiri. Meskipun demikian, perkembangan koloni-koloni Inggris berakhir tidak baik bagi penduduk asli Amerika, karena banyak dari mereka yang tewas akibat penyakit, dan mereka kehilangan negeri mereka.
Parlemen Inggris menegakkan otoritasnya atas koloni-koloni ini dengan menetapkan pajak baru, yang dianggap inkonstitusional oleh orang Amerika karena mereka tidak terwakili di Parlemen.[3] Konflik yang memanas berujung pada perang penuh yang dimulai pada April 1775. Setelah melalui Revolusi Amerika, koloni-koloni menyatakan kemerdekaan dari Kerajaan Britania Raya pada tanggal 4 Juli 1776 dan mendirikan Amerika Serikat.

Dengan dukungan militer dan keuangan berskala besar dari Perancis serta kepemimpinan Jenderal George Washington, Pasukan Patriot memenangkan Perang Revolusi dan perdamaian disepakati pada tahun 1783. Selama dan setelah perang, 13 negara bersatu di bawah pemerintah federal yang ditetapkan melalui Pasal-Pasal Konfederasi. Ketika dokumen ini tak lagi bekerja dengan baik, Konstitusi baru ditetapkan pada tahun 1789 dan hingga ini menjadi dasar bagi pemerintah federal Amerika Serikat, dan kemudian hari meliputi pula Undang-Undang HAM. Dengan Washington sebagai presiden pertama dan Alexander Hamilton sebagai kepala penasehat keuangannya, pemerintahan nasional yang kuat pun dibentuk. Pada Sistem Partai Pertama, dua partai politik nasional berkembang mendukung atau menolak kebijakan Hamilton. Ketika Thomas Jefferson menjadi presiden, ia membeli Wilayah Louisiana dari Perancis, menggandakan luas wilayah Amerika. Perang kedua dan terakhir melawan Inggris berlangsung pada tahun 1812. Hasil utama dari perang tersebut adalah berakhirnya dukungan Eropa bagi serangan suku Indian terhadap para pemukim barat.
Di bawah dukungan demokrasi Jefferson dan demokrasi Jackson, Amerika Serikat meluas melalui pembelian Louisiana hingga sejauh California dan Oregon, serta pencarian lahan murah untuk para petani dan pemilik budak Yeoman yang mempromosikan demokrasi dan perluasan, yang harus dibayar dengan kekerasan dan kebencian terhadap kebudayaan Eropa. Perluasan ini, di bawah Manifest Destiny, adalah penolakan terhadap saran Partai Whig yang ingin meningkatkan dan memodernisasi ekonomi dan masyarakat alih-alih memperluas wilayah.Perbudakan dihapuskan di semua negara bagian di Utara (sebelah utara garis Mason-Dixon yang memisahkan Pennsylvania dan Maryland) pada tahun 1804, namun tetap berlangsung dinegara-negara bagian di Selatan karena tingginya permintaan kapas dari Eropa.
Setelah tahun 1820, serangkaian kompromi menunda pertikaian mengenai masalah perbudakan. Pada pertengahan tahun 1850-an, kekuatan Republik merebut kendali politik atas Utara dan berjanji untuk menghentikan perluasan perbudakan, yang mengindikasikan penghapusan perbudakan. Pemilihan presiden pada tahun 1860 yang dimenangkan oleh Abraham Lincoln daripartai Republik membuat sebelas negara budak melepaskan diri dan mendirikan Konfederasi pada tahun 1861. Setelah empat tahun pertumpahan darah, Uni, di bawah Presiden Lincoln danUlysses S. Grant sebagai jendera panglima mengalahkan Selatan dengan Robert E. Lee sebagai jenderalnya yang paling terkenal. Akhirnya perbudakan dihapuskan dan Selatan menjadi miskin. Pada era Rekontsruksi (1863–77), Amerika Serikat mengakhiri perbudakan dan memperluas hak hukum dan hak suara untuk mantan budak (Orang Afrika Amerika yang pernah menjadi budak). Pemerintah nasional menjadi lebih kuat, dan karena Amandemen Keempat Belas, pemerintah kini memiliki tugas nyata untuk melindungi hak individu. Rekonstruksi berakhir pada 1877 dan sejak tahun 1890-an hingga 1960-an sistem Jim Crow (segregasi) membuat orang kulit hitam berada dalam inferioritas politik, sosial, dan ekonomi. Seluruh Selatan mengalami kemiskinan hingga paruh kedua abad ke-20, ketika Utara dan Barat berkembang dan makmur dengan cepat.
Amerika Serikat menjadi kekuatan industri yang unggul pada awal abad ke-20 akibat ledakan jumlah wirausahawan di Utara dan kedatangan jutaan pekerja imigran serta petani dari Eropa. Jaringan rel kereta nasional diselesaikan, dan pertambangan serta pabrik berskala besar mengindustrialisasi kawasan Timur Laut dan Barat Tengah. Ketidakpuasan kelas menengah atas korupsi, inefisiensi, dan politik tradisional memicu gerakan Progresif sejak tahun 1890-an hingga 1920-an, yang mendorong terjadinya reformasi dan memungkinkan hak suara perempuanserta pelarangan alkohol (yang dicabut pada 1933). Meskipun pada awalnya netral dalam Perang Dunia I, Amerika Serikat menyatakan perang terhadap Jerman pada tahun 1917, dan mendanai Sekutu hingga meraih kemenangan setahun kemudian. Setelah dekade kemakmuran pada tahun 1920-an, runtuhnya Wall Street 1929 menandani dimulainya Depresi Besar yang mendunia selama sedasawarsa. Franklin D. Roosevelt yang Demokrat menjadi presiden dan menerapkan program barunya, New Deal, untuk bantuan, pemulihan, dan reformasi, yang mendefinisikan liberalisme Amerika modern. Setelah serangan Jepang ke Pearl Harbor pada 7 Desember 1941, Amerika Serikat memasuki Perang Dunia II bersama Sekutu dan membantu mengalahkan Jerman Nazi di Eropa dan mengalahkan Jepang di Timur Jauh.
Setelah Perang Dunia II, Amerika Serikat dan Uni Soviet muncul sebagai negara adidaya yang saling bersaing dan memulai Perang Dingin. Kedua negara ini saling bertikai secara tak langsung dalam persaingan senjata dan perlombaan angkasa. Kebijakan luar negeri Amerika Serikat selama Perang Dingin dipusatkan pada pembendungan Komunisme, dan negara ini ikut serta dalam perang di Korea dan Vietnam untuk mencapai tujuan ini. Liberalisme memperoleh banyak kemenangan pada masa New Deal dan juga pada pertengahan 1960-an, khususnya dalam kesuksesan gerakan hak sipil, namun konservatisme kembali berkembang pada tahun 1980-an di bawah Ronald Reagan. Perang Dingin berakhir setelah bubarnya Uni Soviet pada tahun 1991, menjadikan Amerika Serikat sebagai satu-satunya negara adikuasa. Memasuki abad ke-21, konflik internasional berpusat di sekitar Timur Tengah dan meningkat tajam menyusulserangan 11 September serta Perang Melawan Terorisme yang dideklarasikan setelahnya. Amerika Serikat mengalami resesi ekonomi terburuk sejak Perang Dunia II pada akhir tahun 2000-an, yang disusul oleh melambatnya pertumbuhan ekonomi selama tahun 2010-an.

Prasejarah

Pada awal era PaleozoikumAmerika Utara berada di belahan Bumi Selatan, dan banyak lautnya yang dipenuhi oleh beragam makhluk laut. Pada paruh akhir Paleozoiukum, lautan berubah menjadi rawa dan menjadi habitat bagi amfibi dan reptil awal. Ketika benua ini menjadi bagian dari Pangea, terjadi kondisi kering dan leluhur mamalia mendominasi kawasan ini hingga mengalami kepunahan masal.
Dinosaurus muncul pada masa Trias, periode pertama dari era Mesozoikum, dan dengan cepat menyebar ke Amerika Serikat. Setelah Pangea terpecah, Amerika Utara mulai bergerak ke ara utara dan barat. Pada masa Jura akhir, dataran di kawasan barat Amerika Utara menjadi rumah bagi dinosaurus seperti AllosaurusApatosaurus, dan Stegosaurus. Pada masa KapurTeluk Meksiko meluas dan memecah Amerika Utara. Plesiosaurus dan mosasaurus hidup di perairannya. Di kemudian hari, dataran pesisir kawasan barat dihuni oleh dinosaurus sepertiEdmontosaurusTriceratops, dan Tyrannosaurus, hingga seluruh dinosaurus mengalami kepunahan masal.
Pada era Senozoikum, mamalia mulai mendominasi daratan Amerika Utara. Selama masa Eosen, kawasan barat menjadi habitat bagi unta dan kuda primitif yang kecil serta karnivoracreodontaTitanotheres yang mirip badak mendominasi Dakota Selatan pada masa Oligosen. Setelah itu, iklim di Amerika Serikat mendingin hingga masa Pleistosen, ketika gletsermenyebar. Kucing gigi pedangmammoth berbulumastodon, dan serigala mengerikan menghuni kawasan ini, hingga akhirnya kedatangan manusia membuat mereka punah melalui perburuan.

Pra-Columbus


Bangsa-bangsa asli yang menempati tanah Amerika sebelum kedatangan bangsa kulit putih.
Tidak ada kepastian mengenai bagaimana dan kapan penduduk asli Amerika pertama kali menetap di Benua Amerika dan Amerika Serikat modern. Teori paling terkenal menyatakan bahwa orang bermigrasi dari Eurasia menyeberangi Beringia, sebuah jembatan darat yang menghubungkan Siberia denganAlaska modern, dan kemudian menyebar ke selatan di sepanjang Benua Amerika. Migrasi ini kemungkinan dimulai pada 30.000 tahun silam dan berlanjut hingga sekitar 10.000 tahun silam, ketika jembatan tanah itu terendam akibat naiknya permukaan air yang disebabkan oleh berakhirnya periode glasial terakhir. Penduduk awal ini, yang disebut bangsa Paleoamerika, dengan cepat terbagi menjadi ratusan bangsa dan suku dengan budaya yang beragam.
Masa Pra-Columbus meliputi semua subdivisi periode dalam sejarah dan prasejarah benua Amerika sebelum munculnya pengaruh signifikan Eropa di benua Amerika. Masa ini mencakup masa permukiman asli pada periode Paleolitikum Atas hingga kolonisasi Eropa selama periode Modern Awal. Meskipun secara teknis merujuk kepada era sebelum perjalanan Christopher Columbus pada 1492 hingga 1504, pada praktiknya istilah ini biasanya meliputi sejarah kebudayaan asli benua Amerika hingga ditaklukan atau secara signifikan dipengaruhi oleh bangsa Eropa, bahkan meskipun ini terjadi puluhan hingga ratusan tahun setelah kedatangan awal Columbus.
Pada masa itu, penduduk asli Amerika menetap di Amerika Serikat. Mereka memiliki budaya yang berbeda: penduduk asli di Amerika Serikat timur berburu; penduduk asli di Amerika Serikat barat laut menangkap ikan; penduduk asli di barat daya menanam jagung dan membangun rumah yang disebut pueblo; dan penduduk asli di Great Plains berburu bison.

Zaman kolonial

Setelah periode penjelajahan yang dilakukan oleh negara-negara besar di Eropa, permukiman pertama didirikan pada 1607.[8] Orang Eropa membawa kuda, sapi, dan babi ke benua Amerika, dan membawa jagung, kalkun, kentang, kacang, tembakau, dan labu ke Eropa. Lingkungan berpenyakit terbukti mematikan bagi banyak penjelajah dan para pemukim awal menderita penyakit-penyakit baru. Dampak penyakit baru bahkan lebih buruk bagi penduduk asli Amerika, terutama penyakit cacar dan campak. Banyak sekali penduduk asli yang meninggal, biasanya sebelum permukiman Eropa berskala besar dimulai.

Kolonisasi Spanyol, Belanda, dan Prancis

Para penjelajah Spanyol adalah orang Eropa pertama yang tiba di benua Amerika, melalui ekspedisi kedua Christopher Columbus, yang mencapai Puerto Rico pada 19 November 1493; yang lainnya mencapai Florida pada 1513.[11] Dengan cepat ekspedisi Spanyol mencapai Pegunungan AppalachiaSungai MississippiGrand Canyon,[12] dan Great Plains. Pada 1540, Hernando de Soto melakukan penjelajahan besar-besaran ke kawasan Tenggara. Selain itu, pada tahun yang sama Francisco Vázquez de Coronado menjelajahi Arizona hingga Kansas tengah. Spanyol mengirim beberapa pemukim, mendirikan permukiman Eropa permanen pertama di Amerika Serikat di St. Augustine, Florida pada 1565, namun hanya sedikit yang menetap permanen di sana. Permukiman Spanyol yang tumbuh menjadi kota-kota penting antara lain Santa FeAlbuquerqueSan AntonioTucsonSan DiegoLos AngelesSanta Barbara dan San Francisco.

Klaim teritorial Eropa di Amerika Utara, sek. 1750
  Prancis
  Kerajaan Britania Raya
  Spanyol
New Netherland adalah koloni Belanda abad ke-17 yang berpusat di New York City modern dan Lembah Sungai Hudson, di mana mereka berdagang dengan suku Indian di utara dan menahan perluasan Yankee dari New England. Orang Belanda adalah para Kalvinis yang mendirikan Gereja Reformasi di Amerika, namun mereka toleran terhadap agama dan kebudayaan lainnya. Koloni ini direbut Inggris pada 1644 dan meninggalkan warisan yang bertahan lama dalam kehidupan budaya dan politik Amerika, termasuk keterbukaan pikiran dan pragmatisme perdagangan di kota, suatu tradisionalisme rural di pedesaan yang dicirikan oleh kisah Rip Van Winkle, serta politisi seperti Martin Van BurenTheodore RooseveltFranklin D. Roosevelt dan Eleanor Roosevelt.
New France adalah daerah yang dikolonisasi oleh Prancis sejak 1534 hngga 1763. Ada sedikit pemukim permanen di luar Quebec dan Acadia, namunKonfederasi Wabanaki menjadi sekutu militer New France melalui empat Peperangan Prancis dan Indian melawan koloni-koloni Inggris yang bersekutu dengan Konfederasi Iroquois. Selama Perang Prancis dan Indian, New England berperang dengan sukses melawan Acadia dan Inggris memindahkanorang Acadia dari Acadia (Nova Scotia) lalu menggantinya dengan para Petani New England. Pada akhirnya, beberapa orang Acadia bermukim kembali di Louisiana, di mana mereka mengembangkan kebudayaan pedesaan Cajun yang unik dan masih ada hingga kini. Mereka menjadi warga negara Amerika Serikat pada 1803 melalui Pembelian Louisiana. Desa-desa Prancis lainnya di sepanjang sungai Mississippi dan Illinois direbut ketika orang Amerika Serikat mulai berdatangan setelah 1770.
Wilayah-wilayah lain dimukimi oleh orang Skotlandia-IrlandiaJerman, dan Swedia.

Kolonisasi Inggris


Kapal Mayflower membawa Pilgrim Fathers ke Amerika.

Pembantaian para pemukim Jamestown pada 1622. Dengan cepat para kolonis di Selatan memusuhi semua suku Indian
Lahan di sepanjang pesisir timur ditempati terutama oleh kolonis Inggris pada abad ke-17, bersama sejumlah kecil orang Belanda dan Swedia. Amerika Kolonial dicirikan oleh amat kurangnya tenaga kerja yang parah sehingga diberlakukan bentuk kerja paksa seperti perbudakan dan kerja wajib, serta oleh kebijakan Inggris berupa pengabaian ramah (pengabaian salut) yang mengizinkan perkembangan semangat Amerika terpisah dari para pendiri Eropanya. Lebih dari separuh imigran Eropa datang ke Amerika Kolonial sebagai pekerja paksa.
Bangsa Inggris mencoba mendirikan permukiman di Pulau Roanoke tahun 1585, tetapi tidak berlangsung lama. Pada tahun 1607, permukiman Inggris pertama yang dapat bertahan berdiri di Sungai James di Jamestown, Virginia, yang memulai Perbatasan Amerika. Permukiman ini didirikan olehJohn SmithJohn Rolfe, dan orang-orang Inggris lainnya yang tertarik dengan kekayaan dan petualangan. Koloni ini hampir gagal bertahan dan mengalami kesusahan selama puluhan tahun karena penyakit dan kelaparan, hingga akhirnya mengalami keberhasilan setelah adanya gelombang baru pemukim tiba pada akhir abad ke-17 yang mendirikan pertanian komersial berbasis tembakau. Antara akhir 1610-an dan Revolusi, Inggris mengirimkan sekitar 50.000 narapidana ke koloni di Amerika. Satu contoh konflik yang parah adalah pemberontakan Powhatan 1622 di Virginia, di mana suku Indian membunuh ratusan pemukim Inggris. Konflik terbesar antara suku Indian dan pemukim Inggris pada abad ke-17 adalah Perang Raja Phillip di New England. Perang Yamasee di Carolina Selatan juga menghasilkan banyak korban.
New England pada awalnya dihuni oleh orang Puritan yang mendirikan Koloni Teluk Massachusetts pada 1630, meskipun sudah ada ada satu permukiman kecil pada 1620 oleh sekelompok orang Inggris yang dijuluki Pilgrim Fathers (orang yang melarikan diri karena berselisih paham dengangereja) di Koloni Plymouth. Alih-alih menemukan emas, Pilgrims dan Puritan lebih tertarik untuk membuat masyarakat yang lebih baik, yang mereka juluki "kota di sebuah bukit." Roger Williams, yang ditendang keluar dari Massachusetts, mendirikan koloni di Rhode Island tahun 1636. Koloni Tengah, terdiri atas negara bagian New YorkNew JerseyPennsylvania, dan Delaware modern, dicirikan oleh tingkat keragaman yang tinggi. Upaya pertama untuk mendirikan permukiman Inggris di selatan Virginia adalah Provinsi Carolina. Sementara koloni yang terakhir berdiri di antara Tiga Belas Koloni adalah Koloni Georgia yang berdiri pada 1733.
Perkembangan koloni merupakan hal yang buruk bagi penduduk asli Amerika. Mereka kehilangan negeri mereka, dan banyak dari antara mereka yang meninggal akibat variola, penyakit yang dibawa bangsa Eropa ke Amerika.
Koloni memiliki ciri berupa keragaman keagamaan, dengan banyaknya Kongresionalis di New England, Reformasi Jerman dan Belanda di Koloni Tengah, Katolik di Maryland, dan Prebisterian Skotlandia Irlandia di perbatasan. Banyak pejabat kerajaan dan pedagang adalah penganut Anglikan.
Pada awal tahun 1700-an, relijiusitas amat meluas melalui kemunculan suatu gerakan keagamaan yang disebut Gerakan Kebangunan Rohani Pertama, yang dipimpin oleh pengkotbah seperti Jonathan Edwards. Gerakan Kebangunan merupakan salah satu peristiwa pertama dalam sejarah Amerika yang merupakan "pergerakan besar", atau sesuatu yang melibatkan banyak orang Amerika. Gerakan Kebangunan Rohani, bersama dengan Penghukuman Penyihir Salem, merupakan tanggapan atas situasi Amerika saat itu, dan mungkin memengaruhi pemikiran yang digunakan dalam Revolusi Amerika. Evangelis Amerika yang terpengaruh Kebangunan menambahkan penekanan baru dalam pencurahan ilahi dari Roh Kudus dan konversi yang mengajarkan kepada para penganut baru cinta intens pada Tuhan. Kebangkitan itu mengemas keunggulan itu dan memajukan evangelikalisme yang baru dibentuk menjadi republik awal, memberi tempat bagi Gerakan Kebangunan Rohani Kedua, yang dimulai pada akhir 1790-an.
Pada tahun 1733, terdapat tiga belas koloni. Koloni-koloni ini biasanya dikelompokan menjadi New England (New HampshireMassachusettsRhode Island dan Connecticut), koloni-koloni Tengah (New YorkNew JerseyPennsylvaniaDelaware), dan Selatan (MarylandVirginiaCarolina UtaraCarolina Selatan, dan Georgia). New England memiliki peternakan-peternakan kecil, dan lebih bertumpu pada perikanan, perkapalan, dan industri-industri kecil.Koloni Selatan memiliki perkebunan tembakau dan kapas. Kebun-kebun ini awalnya digarap oleh pekerja yang bersedia bekerja beberapa tahun dengan upah pintu masuk ke Amerika dan tanah, lalu oleh budak. Koloni tengah memiliki peternakan berukuran kecil, dan dikenal memiliki budaya dan kepercayaan yang beragam.
Ketigabelas koloni tersebut terikat dengan "ekonomi Atlantik", yang meliputi penggunaan kapal untuk perdagangan budak, tembakau, rumgulaemasrempah-rempahikankayu, dan barang hasil produksi, antara Amerika, Hindia BaratEropa, dan AfrikaNew YorkPhiladelphiaBoston, dan Charleston merupakan kota dan pelabuhan utama pada masa itu.

Integrasi politik dan otonomi


Bersatu, atau Mati, kartun politik tahun 1756 karya Benjamin Franklinyang mendorong koloni-koloni untuk bersatu selama Perang Prancis dan India.
Dari tahun 1754 hingga 1763, Inggris dan Perancis terlibat dalam perang yang disebut Perang Tujuh Tahun. Inggris berhasil memenangkan perang. Perancis menyerahkan koloninya di Kanada kepada Inggris, dan menyerahkan Louisiana ke Spanyol; Spanyol menyerahkan Florida kepada Inggris. Perang ini adalah titik balik dalam perkembangan politik koloni. Pengaruh para pesaing utama Tahta inggris di koloni dan Kanada, Prancis dan suku Indian Amerika Utara, amat berkurang. Selain itu, upaya perang berakibat pada integrasi politik koloni yang lebih besar, seperti ditunjukkan dalamKongres Albany dan disimbolkan oleh seruan Benjamin Franklin supaya semua koloni "Bersatu atau Mati."
Menyusul penguasaan Inggris atas wilayah Prancis di Amerika Utara, Raja George III mengeluarkan Proklamasi Kerajaan 1763, yang menyatakan bahwa orang yang tinggal di tiga belas koloni tidak dapat menetap di sebelah barat Pegunungan Appalachia. Tujuan dari proklamasi ini adalah untuk mengorganisir kekaisaran Amerika Utara baru dan melindungi suku Indian dari perluasan kolonial ke kawasan barat. Pada masa selanjutnya, terjadi ketegangan antara para kolonis dengan Kerajaan. Parlemen Inggris mengeluarkan Undang-Undang Materai 1765, menerapkan pajak terhadap koloni tanpa melalui legislatif kolonial. Pajak-pajak tamaban juga ditetapkan melalui Undang-Undang Gula (1764), Undang-Undang Perangko (1765),Undang-Undang Townsend (1767), dan Undang-Undang Teh (1773).Para kolonis melakukan protes karena tidak memiliki perwakilan di Parlemen Inggris dan merasa bahwa mereka tidak memperoleh hak-hak mereka. Mereka mengeluarkan seruan "Tolak pajak tanpa perwakilan rakyat," yang berarti mereka meminta agar mereka memiliki suara di Parlemen Britania. Mereka terus menolak membayar pajak seiring ketegangan yang semakin meningkat pada akhir 1760-an dan awal 1770-an.
Pesta Teh Boston pada 1773 adalah aksi langsung oleh para aktivis di kota Boston untuk memprotes pajak baru untuk teh. Para kolonis di Boston membuang ratusan kotak berisi teh dari kapal di Pelabuhan Boston, sebagai tanggapan terhadap Undang-Undang Teh. Parlemen merespon cepat setahun kemudian. Pasukan Inggris mengambil alih Boston, serta mengeluarkan Undang-Undang Paksaan, yang mencabut hak pemerintahan mandiri Massachusetts dan menempatkan wilayah itu di bawah kekuasaan pasukan. Tindakan ini memicu kemarahan dan perlawanan di semua koloni. Para pemimpin patriot dari tiga belas koloni mengadakan Kongres Kontinental Pertama untuk mengkoordinasikan perlawanan mereka terhadap Undang-Undang Paksaan. Tokoh-tokoh penting dalam kongres tersebut adalah Benjamin FranklinJohn AdamsThomas JeffersonJohn HancockRoger Sherman, dan John Jay. Kongres menyerukan boikot terhadap perdagangan Inggris, menerbitkan daftar hak dan keluhan, serta mempetisi raja untuk mengatasi semua keluhan itu. Semua tindakan ini tidak terlalu berpengaruh, sehingga Kongres Kontinental Kedua pun digelar pada 1775 untuk mengorganisir pertahanan koloni melawan Pasukan Inggris.

Revolusi Amerika

Pada tahun 1776, Thomas Paine menulis pamflet Common Sense, yang menyatakan bahwa koloni-koloni harus merdeka dari Britania. Pada 4 Juli 1776, ketigabelas koloni setuju terhadap Deklarasi Kemerdekaan Amerika Serikat. Kolonis-kolonis telah terlibat dalam pertempuran dengan Britania dalam Perang Revolusi Amerika. Perang dimulai pada tahun 1775 di Lexington dan Concord.
Pada 1777, pasukan Amerika berhasil merebut Saratoga sehingga membuat Prancis bersedia bersekutu dengan Amerika. Selain itu, Prancis juga membawa serta Spanyol dan Belanda untuk ikut bersekutu bersama Amerika, sedangkan Inggris berperang tanpa sekutu.
Meskipun tentara Amerika di bawah kepemimpinan George Washington banyak mengalami kekalahan, mereka memenangkan perang setelah kemenangan di Yorktown yang dibantu oleh Perancis. Traktat Paris ditandatangani, dan Britania menarik semua pasukannya dari Amerika Serikat.
Pada 4 Juli 1776, Kongres Kontinental Kedua berkumpul di Philadelphia dan menyatakan kemerdekaan Amerika Serikat. Kemerdekaan ini didasarkan pada prinsip-prinsip republik, yang menekankan kedaulatan rakyat, menuntut kewajiban warga negara, menolak korupsi, dan menentang aristokrasi. Ahli politik Seymour Martin Lipset menulis bahwa Amerika Serikat adalah koloni besar pertama yang sukses memberontak melawan kekuasaan kolonial. Dalam pengertian ini, Amerika Serikat adalah 'bangsa baru' pertama." Menurut sejumlah sejarawan, revolusi Amerika adalah sumber utama untuk agama sipil Amerika yang tak berdenominasi dan telah membentuk patriotisme dan kenangan serta makna negara tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar