Rabu, 16 Maret 2016

Sejarah Amerika Serikat Pada Abad 19 dan 20

Lanjutan Sejarah Amerika

Abad ke-19

Pemerintahan Jefferson

Jefferson berhasil mengalahkan Adams pada pemilu tahun 1800. Salah satu hal penting yang dilakukannya sebagai presiden adalah membeli Louisiana dari Perancis. Jefferson mengirimLewis dan Clark melalui Ekspedisi Lewis dan Clark untuk memetakan Pembelian Louisiana. Jefferson amat meyakini republikanisme dan berpendapat bahwa prinsip tersebut harus berbasis petani dan pekebun yeoman.

Pesaing utama Jefferson adalah John Marshall, seorang Federalis dari Virginia. Marshall berhasil mendefinisikan fungsi Mahkamah Agung, khususnya kekuasaan untuk menolak hukum Kongres yang menyalahi Konstitusi, yang pertama kali ditetapkan pada 1803 dalam Marbury v. Madison.
Presiden Jefferson juga berusaha menghentikan perdagangan dengan Inggris dan Perancis, yang sedang terlibat dalam perang. Perang meletus antara Amerika Serikat dan Inggris pada tahun 1812 ketika James Madison menjabat sebagai presiden. Perang ini disebut Perang 1812. Perang ini berakhir setelah Amerika Serikat memperoleh kemenangan menetukan dalamPertempuran New Orleans, dan disepakatinya Perjanjian Ghent.

Perbudakan


Penetap menyeberangi DataranNebraska.
Salah satu masalah pada periode ini adalah perbudakan. Negara-negara bagian di Selatan Atas sempat melakukan pembebasan banyak budak namun kebutuhan tenaga kerja untuk perkebunan besar membuat perbudakan kembali meningkat. Pada tahun 1861, lebih dari tiga juta orang Afrika-Amerika menjadi budak di Selatan. Sebagian besar bekerja memetik kapas di perkebunan besar. Selatan ingin agar perbudakan tetap ada, sementara Utara berusaha mengakhirinya.

Era Perasaan Baik

Sebagai penentang perang, kelompok Federalis menggelar Konvensi Hartford pada 1814 yang mengisyaratkan pemisahan, namun pengaruh mereka melemah setelah kemenangan Amerika di New Orleans. Sementara itu pemerintah, setelah sebelumnya menutup Bank Amerika Serikat, memutuskan untuk mendirikan Bank Kedua Amerika Serikat pada 1816.
Setelah Perang 1812, Amerika mengakhiri Sistem Partai Pertama dan mengalami "Era Perasaan Baik" di bawah kepemipinan Presiden James Madison dan James Monroe. Di bawah Monroe, kebijakan Amerika Serikat di Amerika Utara adalah Doktrin Monroe, yang menyatakan bahwa benua Amerika tidak boleh lagi dijajah oleh negara-negara Eropa.Ini adalah momen yang menentukan dalam kebijakan luar negeri Amerika Serikat. Pada masa ini pula, Kongres meminta "sistem Amerika", yaitu dengan menghabiskan dana untuk perbankan, transportasi, dan komunikasi, agar kota-kota menjadi lebih besar dan pabrik-pabrik dibangun. Salah satu proyek transportasi besar pada masa ini adalah Kanal Erie di New York. Pada tahun 1840-an, jalur kereta api juga dibangun. Ribuan mil jalur kereta dan telegraf telah dibangun di Amerika Serikat pada tahun 1860.

Pemindahan Indian

Pada 1830, Kongres mengeluarkan Undang-Undang Pemindahan Indian, yang memaksa suku Indian di kawasan timur untuk berpindah ke wilayah barat di seberang Sungai Mississippi.[70]Sementara kelompok demokrat Jackson menuntut pemindahan paksa suku Indian yang menolak mengakui hukum negara ke Barat. Kelompok Whig dan keagamaan menganggap bahwa tindakan tersebut tak manusiawi, seperti terlihat pada Jejak Air Mata

Abolisionisme\
Setelah 1840, gerakan abolisionisme menggalang banyak dukungan, terutama di kalangan perempuan relijius di Timur Laut yang dipengaruhi oleh Gerakan Kebangunan Rohani Kedua, yang dimulai pada 1800-an di New York.\ Gerakan Kebangunan Rohani berkaitan erat dengan gerakan anti perbudakan di Amerika Serikat.\ William Lloyd Garrison menerbitkan surat kabar antiperbudakan yang paling berpengaruh, yaitu The Liberator, sedangkan Frederick Douglass, seorang mantan budak, mulai menulis di surat kabar tersebut sekitar 1840 lalu mendirikan surat kabar abolisionisnya sendiri, North Star pada 1847.

Perluasan ke Barat

Penduduk dan wilayah Amerika Serikat mengalami perkembang pesat, dan banyak penduduk yang melakukan migrasi ke barat. Mereka berpindah ke sebelah barat Sungai Mississippidan Pegunungan Rocky pada masa ini. Orang-orang pertama yang pindah ke Barat adalah orang yang menjual kulit binatang. "Thesis Perbatasan" yang amat berpengaruh menyatakan bahwa perbatasan barat membentuk karakter Amerika Serikat. Pada tahun 1840-an, banyak orang pindah ke Oregon, dan semakin banyak orang yang pindah ke Barat setelah Demam Emas California tahun 1849. Sejak awal 1830-an hingga 1869, Jalur Oregon dan banyak cabangnya digunakan oleh lebih dari 300.000 pemukim. Sementara Penduduk asli Amerika semakin terdesak oleh peristiwa seperti pengusiran. Selain Jejak Air Mata, peristiwa penting terkait pengusiran suku Indian adalah Perang Black Hawk.

Industrialisasi dan ekspansi

Industri di Amerika Serikat juga berkembang. Banyak pabrik dibangun di kota-kota timur laut seperti Lowell, Massachusetts. Kebanyakan pabrik memproduksi pakaian. Sebagian besar pekerja di pabrik adalah perempuan, dan sebagian merupakan anak-anak dari Irlandia dan Jerman.[82][83] Meskipun mengalami industrialisasi, mata pencaharian sebagian besar penduduk Amerika pada saat itu adalah petani.

Ilustrasi Pengepungan Veracruz, bagian dari Perang Meksiko-Amerika.
Andrew Jackson terpilih sebagai presiden pada tahun 1828. Sebagian besar pendukungnya merupakan orang miskin yang tidak pernah memilih sebelumnya, sehingga ia memberi mereka pekerjaan sebagai "hadiah". Selain itu, ia juga menetapkan pajak impor tinggi yang tidak disukai oleh Selatan.[85] Wakil presiden Jackson, John C. Calhoun, yang berasal dari Selatan, menulis bahwa Selatan sebaiknya menghentikan kebijakan tersebut dan meninggalkan Amerika Serikat.
Pada masa ini pula muncul Manifest Destiny. Daniel Walker Howe berpendapat bahwa, "Meskipun imperialisme Amerika tidak mencerminkan konsensus Amerika; hal tersebut memicu perbedaan pendapat dalam peemrintahan nasional." Manifest Destiny memberikan nada retorika untuk perluasan, yang didukung oleh Demokrat. Salah satu perluasan ini adalah aneksasi Republik Texas pada 1845. Texas bergabung dengan Amerika Serikat setelah meninggalkan Meksiko, sehingga Meksiko tidak menyukai hal ini, dan Amerika menginginkan wilayah Meksiko di Pantai Barat.Akibatnya, Perang Meksiko-Amerika meletus. AS berhasil memenangkan perang ini, dan memperoleh wilayah California dan Amerika Serikat Barat Daya. Orang-orang di Utara tidak menyukai perang ini, karena mereka merasa perang ini hanya untuk keuntungan Selatan.

Pemisahan Utara dan Selatan

Pada tahun 1840-an dan 1850-an, Utara dan Selatan kurang saling menyukai karena berbagai perbedaan, seperti:
  • Ekonomi Utara berdasarkan pada industri, sedangkan Selatan berdasarkan agraris.
  • Negara bagian Utara tidak memerlukan budak, sementara Selatan memerlukan budak.[89] Orang-orang di Selatan juga marah dengan buku-buku seperti Uncle Tom’s Cabin yang menyatakan bahwa perbudakan itu salah.
  • Utara memiliki Partai Republik, sementara Selatan memiliki Partai Demokrat.
  • Perbedaan pandangan mengenai kekuasaan pemerintahan federal.
Pejabat-pejabat pemerintahan berusaha membuat perjanjian untuk mencegah perang. Masalah perbudakan di wilayah baru sempat nampak akan selesai dengan adanya Kompromi 1850 yang difasilitasi oleh Henry Clay dari partai dan Whig Stephen Douglas dari Demokrat. Kompromi ini meliputi penunjukkan California sebagai negara bebas. Poin yang bermasalah dalam kesepakatan ini adalah Undang-Undang Budak Buronan.
Akan tetapi, perjanjian-perjanjian ini tidak berhasil menghentikan perpecahan. Kompromi 1820 dicabut pada 1854 dengan adanya Undang-Undang Kansas-Nebraska, yang mempromosikan Senator Douglas atas nama "kedaulatan rakyat" dan demokrasi. Peraturan ini mengizinkan masing-masing wilayah menetukan sendiri hukum tentang perbudakan. Kelompok antiperbudakan marah dan mendirikan Partai Republik.
Orang-orang Utara dan Selatan mulai saling membunuh di Kansas dalam suatu peristiwa yang disebut Kansas Berdarah karena masalah perbudakan. Peristiwa ini disebut "Kansas Berdarah". Pada tahun 1859, John Brown mengambil alih sebuah kota di Virginia untuk menunjukkan bahwa perbudakan itu salah dan ia mencoba mengajak budak-budak melawan pemiliknya. Tokoh-tokoh lainnya yang memimpin pemberontakn budak antara lain Gabriel Prosser (1800), Denmark Vesey (1822), Nat Turner (1831), dan (1859). Ini membuat Selatan melakukan pengawasan budak yang lebih ketat dan mengurangi orang kulit hitam bebas. Keputusan Mahkamah Agung tahun 1857 dalam Dred Scott v. Sandford memihak Selatan dan menyatakan bahwa perbudakan legal di Amerika Serikat. Keputusan ini membuat Utara marah.

Perang Saudara

Abraham Lincoln dari Partai Republik berhasil memenangkan pemilu pada tahun 1860. Setelah itu, sebelas negara bagian meninggalkan Amerika Serikat dan mendirikan Negara Konfederasi Amerika. Maka meletuslah Perang Saudara Amerika antara Utara dengan Selatan. Bersama dengan bagian barat laut Virginia, yang menjadi Virginia Barat, empat "negara bagian budak" tidak memisahkan diri dan kemudian dikenal sebagai negara bagian perbatasan.

Perang Saudara dimulai dengan serangan Konfederasi terhadap instalasi militer AmerPertama. Perang dengan cepat terbagi menjadi dua teater, yaitu Timur dan Barat. Di teater Barat, Uni cukup sukses, dengan kemnengan pada beberapa pertempuran besar, sepertiPertempuran Perryville Dan Pertempuran Shiloh.
Di teater Timur, Jenderal George B. McClellan memimpin pasukan Uni. Ia mengorganisir pasukan baru Potomac namun gagal merebut ibukota Konfederasi, Richmond, Virginia dalamKampanye Semenanjungnya. Pada akhirnya ia mundur setelah menderita serangan dari Jenderal Konfederasi yang baru ditunjuk, Robert E. Lee.
Konfederasi memiliki jenderal yang lebih cakap daripada utara, akan tetapi memiliki lebih sedikit jalur kereta dan hampir tidak mempunyai pabrik senjata. Pada pertengahan perang, Lincoln mengumandangkan Proklamasi Emansipasi yang akan membebaskan semua budak di Konfederasi, dan memperbolehkan orang kulit hitam bertempur dalam angkatan bersenjata Utara.
Merasa percaya diri setelah mengalahkan Uni pada Pertempuran Bull Run Kedua, Lee melancarkan invasi ke utara yang berhasil dihentikan oleh McClellan dalam Pertempuran Antietamyang memakan banyak korban. Sementara pengganti McClellan, Jenderal Ambrose Burnside, menderita kekalahan oleh pasukan Lee yang lebih sedikit dalam Pertempuran Fredericksburgpada akhir 1862. Lee kembali menang dalam Pertempuran Chancellorsville pada Mei 1863, namun kehilangan ajudan pentingnya, Stonewall Jackson. Lee akhirnya mengalami kekalhan dalam Pertempuran Gettysburg pada 1-3 Juli 1863. Peristiwa ini adalah titik balik Perang Saudara Amerika. Uni kembali memperoleh keunggulan setelah Jenderal Ulysses S. Grantmerebut Sungai Mississippi dalam Pertempuran Vicksburg. Akibatnya wilayah Konfederasi pun terpecah.
Dua tahun terakhir perang memakan banyak korban bagi kedua pihak, dengan Grant melancarkan perang atrisi melawan Pasukan Virginia Utara pimpinan Jenderal. Perang atrisi ini terbagi menjadi tiga kampanye utama. Yang pertama, Kampanye Overland memaksa Lee mundur ke kota Petersburg di mana Grant melancarkan serangan besar keduanya, yaitu Kampanye Richmond-Petersburg di mana ia mengepung Petersburg. Setelah pengepungan selama sepuluh bulan, Petersburg menyerah. Namun, pertahanan Fort Gregg membuat Lee mampu menggerakan pasukannnya keluar dari Petersburg. Grant mengejarnya dan melancarkan serangan terakhir, Kampanye Appomattox yang membuat Lee menyerah pada 9 April 1865 diGedung Pengadilan Appomattox. Akhirnya, seluruh pasukan Konfederasi menyerah dan perang pun berakhir.
Berdasarkan sensus tahun 1860, sekitar 8% pria kulit putih usia 13 hingga 43 tahun tewas dalam perang ini.

Rekonstruksi

Rekonstruksi berlangsung sejak Proklamasi Emansipasi Lincoln pada 1 Januari 1863 hingga Kompromi 1877.
Lincoln terpilih kembali sebagai presiden pada tahun 1864. Akan tetapi, ketika menghadiri drama di Ford's Theatre, Washington, D.C., ia ditembak olehJohn Wilkes Booth. Lincoln menjadi presiden Amerika pertama yang tewas dibunuh. Ia digantikan oleh Andrew Johnson.
Pada masa ini, tiga "Amandemen Rekonstruksi", yaitu Amandemen KetigabelasAmandemen Keempatbelas, dan Amandemen Kelimabelas, disetujui, yang isinya memperluas hak sipil untuk orang kulit hitam. Maka budak-budak dibebaskan dan menjadi warga negara. Mereka juga memiliki hak suara. Namun para mantan budak ini mengalami ancaman kelaparan dan pengangguran. Permasalahan in ditangani oleh agensi bantuan federal besar pertama, yaitu Biro Mantan Budak, yang dijalankan oleh Angkatan Darat.
Kongres pada masa itu dikuasai oleh "Republikan Radikal", yang ingin menghukum Selatan setelah Perang Saudara. Mereka tidak menyukai Johnson dan hampir menghentikan jabatannya. Pemerintahan Republik baru berhasil berkuasa dengan berbasis pada koalisi Mantan Budak,Carpetbagger (pendatang baru dari Utara), dan Scalawag (orang kulit putih Selatan).
Kongres mengirim banyak tentara ke Selatan dan memaksa Selatan menyetujui amandemen ke-14 dan 15. Selatan tidak menyukai hal ini, dan membuathukum "Jim Crow" yang menempatkan orang kulit hitam dalam peran-peran yang rendah dan memaksa mereka bekerja sebagai petani miskin. Orang Kulit Putih di Selatan juga mendirikan Ku Klux Klan yang menyerang orang kulit hitam. Penegakan hukum yang tegas oleh Presiden Ulysses Grant melaluiUndang-Undang Ku Klux Klan pada 1870 berhasil membubarkan Klu Klux Klan. Akan tetapi, masih ada kelompok-kelompok paramiliter lainnya, sepertiLiga Putih dan Kaus Merah yang berupaya menegakkan kembali kekuasaan politik kulit putih di Selatan selama 1870-an.
Rekonstruksi berakhir setelah pemilihan tahun 1876 antara calon dari Republik Rutherford B. Hayes dan calon dari Demokrat Samuel J. Tilden, yang dimenangkan oleh Hayes. Setelah 1890, Selatan secara efektif membatasi orang kulit hitam. Orang kulit hitam dipisahkan di tempat umum dan menjadi warga negara kelas dua akibat sistem Jim Crow hingga berhasilnya gerakan Hak Sipil pada 1964-65.
Jalur kereta api transkontinental selesai dibangun pada tahun 1869. Jalur ini membantu kemudahan transportasi di Amerika Serikat. Chicago, tempat jalur-jalur bertemu, menjadi pusat perdagangan antara Barat dan Timur.

Zaman Sepuhan

"Zaman Sepuhan" adalah istilah yang digunakan oleh Mark Twain untuk menggambarkan periode pada akhir abad ke-19 dimana terjadi peningkatan besar-besaran dalam hal kekayaan dan kemakmuran Amerika Serikat. Reformasi pada Zaman ini meliputi Undang-Undang Layanan SipilUndang-Undang Perdagangan Antarnegara Bagian, dan Undang-Undang Antipercaya Sherman. Twain yakin bahwa di balik kemakmuran itu, terdapat banyak spekulator tanah, skandal politik, dan praktik bisnis tak etis.
Pada 1890 produksi industri dan pendapatan per kapita Amerika adalah yang tertinggi di dunia. Untuk mengatasi utang yang besar dan rendahnya harga produk pertanian, para petani bergabung dengan Partai Populis. Selain itu, Amerika Serikat didatangi oleh pendatang dari berbagai negara, seperti IrlandiaItaliaJermanEropa Timur, dan Cina.Sebagian besar dari mereka bekerja di pabrik-pabrik besar dan tinggal di kota besar, seperti New York CityChicago, dan Boston. Mereka biasanya menghuni apartemen yang kecil, miskin, dan berdekatan.Pendatang-pendatang ini seringkali digunakan sebagai "mesin politik". Mereka diberi pekerjaan dan uang, dengan imbalan suara dalam pemilu.
"Mesin-mesin politik" telah menguasai pemerintahan dalam dekade terakhir abad ke-19. Sebagian besar presiden terpilih karena mesin politik. Pemilik bisnis besar seringkali memiliki kekuasaan yang lebih besar daripada pemerintahan. Contohnya adalah John D. RockefellerAndrew Carnegie, dan J.P. Morgan.
Depresi yang parah di seluruh Amerika Serikat terjadi pada 1893. Depresi ini disebut Kepanikan 1893 dan berdampak pada petani, pekerja, serta penguasaha karena harga, gaji, dan keuntungan menurun drastis. Akibatnya, Presiden Grover Cleveland banyak disalahkan. Kericuhan buruh menimbulkan banyak serangan, yang paling terkenal adalah Serangan Pullmanpada 1894. Partai Populis memperoleh banyak dukungan dari para petani kapas dan gandum serta para penambang batu bara, namun pengaruhnya kalah oleh gerakan Perak Bebas yang lebih populer. Kemakmuran kembali dialami Amerika Serikat di bawah pimpinan Presiden William McKinley, yang mengalahkan William Jennings Bryan dalam pemilihan umum.

Abad ke-20

Masa Progresivisme


"Sepuluh ribu mil, dari ujung ke ujung", kartun politik yang menggambarkan kekuasaan Amerika Serikat pada tahun 1898.
Pada Era Progresif, terjadi Gerakan progresif yang menyerukan modernitas dan reformasi. Politis terkemuka pada masa ini antara lain Theodore RooseveltCharles Evans Hughes, dan Robert LaFollette dari Republik, serta William Jennings Bryan dari Demokrat, yang mendukung reformasi progresif. Empat amandemen konstitusi baru, yaitu Amandemen KeenambelasAmandemen KetujuhbelasAmandemen Kedelapanbelas, danAmandemen Kesembilanbelas—yang berasal dari aktivisme progresif, membawa reformasi berupa pajak penghasilan federal, pemilihan langsung Senator, dan hak pilih perempuan.

Imperialisme

Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, Amerika Serikat menjadi lebih aktif dalam urusan luar negeri. Pada tahun 1898, Amerika Serikatberperang melawan Spanyol. AS berhasil memenangkan perang, dan menguasai Puerto RikoGuamGuantanamo, dan Filipina. Ditambah dengan pembelian Alaska dan pengambilalihan Hawaii, Amerika Serikat telah memperoleh seluruh wilayahnya hari ini, ditambah beberapa wilayah yang akan lepas setelah Perang Dunia II.
William Jennings Bryan memimpin Partai Demokrat menentang penguasaan atas Filipina, yang menurutnya sebagai imperlialisme dan bertentangan dengan demokrasi Amerika.Namun, Bryan kalah dari William McKinley dalam pemilihan presiden tahun 1900.
Pada tahun 1901, Theodore Roosevelt menjadi presiden Amerika Serikat. Ia memiliki kebijakan luar negeri yang disebut "Big Stick". Maksudnya ialah bahwa [AS] harus memiliki angkatan laut yang besar dan melakukan pengawasan terhadap Amerika Latin. Antara tahun 1908 hingga 1930, Amerika Serikat beberapa kali mengirimkan tentara ke Amerika Latin. Selain itu, ketika Theodore Roosevelt masih menjabat, penggalian Terusan Panama dimulai.
Woodrow Wilson terpilih sebagai presiden pada tahun 1912. Ia adalah seorang progresif, tetapi tidak sepenuhnya mirip Roosevelt. Pada tahun itu pula, Arizona menjadi negara bagian terakhir dari Amerika Serikat daratan, sehingga Perbatasan Amerika pun berakhir. Inovasi yang muncul pada masa ini adalah Kebijakan Pintu Terbuka, dimana kekuasaan imperial diberi akses setara untuk bisnis Cina, namun mereka tak diperbolehkan menguasai Cina.

Perang Dunia I


Tentara Amerika selama Perang Dunia I.
Amerika Serikat awalnya tidak ingin terlibat dalam Perang Dunia I. Akan tetapi, karena:
Amerika menyatakan perang terhadap Jerman pada 6 April 1917. AS membantu Sekutu, dan pada musim panas 1928 mengirim banyak sekali pasukan di bawah Jenderal John J. Pershing. dan perang berakhir setahun kemudian dengan kekalahan Blok Sentral. Presiden Woodrow Wilsonmeminta Jerman menggulingkan Kaisar dan menerima Empat Belas Poin. Wilson juga mencoba mendirikan Liga Bangsa-Bangsa, akan tetapi Amerika Serikat tidak bergabung karena kaum isolasionis di AS menolak traktat perjanjian. Setelah Perang Dunia I, sebuah pandemi flu mewabah, dan menewaskan banyak orang di AS dan Eropa. Selain itu, seusai Perang Dunia I, Amerika Serikat menjadi salah satu negara terkaya dan terkuat di dunia.

Hak suara perempuan

Gerakan hak suara perempuan dimulai dengan Konvensi Seneca Falls pada 1848, digelar oleh Elizabeth Cady Stanton dan Lucretia Mott, sertaDeklarasi Sentimen yang menuntut kesetaraan hak untuk perempuan. Banyak aktivis yang menjadi sadar secara politik selama gerakan abolisionis. Kampanye hak perempuan selama "feminisme gelombang pertama" dipimpin oleh Mott, Stanton, Susan B. Anthony, dll. Gerakan ini direorganisir setelah Perang Saudara, memperoleh para juru kampanye berpengalaman, banyak di antaranya telah berjuang untuk pelarangan di Women's Christian Temperance Union. Pada akhir abad ke-19 beberapa negara bagian di barat telah memberikan hak suara penuh untuk perempuan,meskipun perempuan telah memperoleh kemenangan hukum yang signifikan, meraih hak dalam berbagai bidang seperti properti dan hak asuh anak.
Sekitar 1912 gerakan feminis, yang dulunya tumbuh dengan lambat, mulai bangkit kembali, menekankan pada tuntutan untuk kesetaraan dan mengklaim bahwa korupsi dalam politik Amerika harus dibersihkan oleh perempuan karena laki-laki tidak mampu melakukannya. Para pemrotes kemudian disebut suffragetteAlice Paul memimpin parade di ibukot adan kota-kota besar. Alice memisahkan diri dari Asosiasi Hak Suara Perempuan Amerika Nasional (AHSPAN), yang lebih menyukai pendekatan yang lebih moderat dan mendukung Partai Demokrat dan Woodrow Wilson, yang dipimpin oleh Carrie Chapman Catt. Alice mendirikan Partai Perempuan Nasional yang lebih militan. Para pejuang hak suara ditangkapi pada piket "Sentinel Sunyi" mereka di Gedung Putih, yang merupakan pertama kalinya cara tersebut dilakukan. Mereka kemudian dijadikan tahanan politik.
Setelah Perang Dunia Pertama, semakin banyak negara bagian Barat yang memberi hak suara untuk perempuan. Salah satu tokoh perempuan pertama yang terpilih adalah Jeannette Rankin dari Montana. Kongres meloloskan Amandemen Kesembilan Belas pada 1919, dan perempuan berhak memilih pada 1920.
AHSPAN berubah menjadi Liga Pemilih Perempuan, dan Partai Perempuan Nasional mulai menyerukan Amandemen Kesetaraan Hak. Pada 1928, hak suara perempuan memperoleh kekuatan setelah kelompok Katolik menyadari perlunya suara perempuan untuk memilih Al Smith, tokoh Katolik dari New York City. Sementara kelompok Protestan menggalang perempuan untuk memilih Herbert Hoover

Periode antar perang: 1919–1939

Pada tahun 1920-an, rasisme merebak. Ku Klux Klan semakin menguat dan mengincar orang kulit hitam, KatolikYahudi, dan imigran.[138] Orang-orang menuduh imigran dan pemimpin buruh (yang dituduh sebagai Bolshevik) bersalah atas perang dan masalah-masalah lain dalam sektor bisnis.
1920-an merupakan era ledakan ekonomi dan kesejahteraan bagi Amerika Serikat. Pada masa ini, banyak orang Afrika-Amerika yang pindah dari Selatan ke kota-kota besar seperti New York CityChicagoSt. Louis, dan Los Angeles. Mereka membawa musik jazz, sehingga tahun 1920-an dijuluki sebagai "Zaman Jazz".
Seusai Perang Dunia I, Amerika Serikat menetapkan kebijakan luar negeri yang isolasionis. Hukum dan traktat yang mengakhiri perang disetujui. AS juga menolak menjual senjata kepada mantan sekutunya.
Warren G. Harding menjadi presiden pada tahun 1921. Ia meyakini bahwa jalan terbaik untuk memperbaiki ekonomi adalah bersahabat dengan bisnis-bisnis besar melalui pemotongan pajak dan pengurangan regulasi.Performa ekonomi berlangsung dengan baik di bawah kebijakan ini. Akan tetapi, jurang antara yang kaya dan miskin semakin melebar. Harding meninggal pada tahun 1923, dan Calvin Coolidge menggantikannya. Seperti Harding, Calvin Coolidge meyakini bahwa pemerintah tidak boleh campur tangan dalam urusan bisnis, sehingga ia meneruskan banyak kebijakan Harding.Coolidge memutuskan untuk tidak menjadi kandidat dalam pemilu 1928 dan selanjutnya Herbert Hoover menjadi presiden.
Pada tahun 1929, Depresi Besar melanda Amerika Serikat. Bursa efek jatuh, dan banyak bank kehabisan uang dan ditutup. Pada tahun 1932, lebih dari seperempat rakyat Amerika Serikat menjadi pengangguran.
Herbert Hoover, yang menjadi presiden pada saat itu, mencoba menghentikan Depresi, tetapi gagal.[148] Pada tahun 1932, ia dikalahkan oleh Franklin D. Roosevelt dalam pemilu. Franklin D. Roosevelt melancarkan kebijakan New Deal, yaitu rangkaian program pemerintah yang memberikan bantuan, pemulihan, dan reformasi. Contoh program pada New Deal adalah jaminan sosialWorks Progress Administration (pembangunan jalan, sekolah, gedung pemerintahan dan karya seni), dan Civilian Conservation Corps (memberikan anak muda pekerjaan untuk membantu lingkungan). Program-program seperti ini mempekerjakan jutaan warga Amerika, meskipun dengan gaji yang kecil. New Deal seringkali disebut sebagai periode yang "menyelamatkan kapitalisme" dan menghentikan Amerika menjadi negara komunis atau fasis.Meskipun New Deal berhasil meningkatkan ekonomi, kebijakan ini tidak mengakhiri Depresi Besar. Depresi ini diakhiri olehPerang Dunia II.

Perang Dunia II


Pasukan Amerika Serikat melakukan invasi diPantai Omaha.
Perang Dunia II meletus pada 1 September 1939, dan Amerika Serikat menyatakan mereka tidak ingin terlibat. Sebagian besar warga Amerika merasa AS sebaiknya tetap netral.
Jepang mengebom Pearl Harbor pada 7 Desember 1941. Akibatnya, Amerika Serikat menyatakan perang terhadap Blok Poros(Jerman, Jepang, dan Italia). Amerika Serikat terlibat dalam dua front, yaitu Front Pasifik melawan Jepang, dan Front Eropa dan Afrikamelawan Jerman dan Italia.
Pada 12 April 1945, Roosevelt meninggal dunia, dan digantikan oleh Harry TrumanMussolini dieksekusi oleh partisan Italia pada 28 April. Dua hari kemudian, Adolf Hitler bunuh diri. Tentara Jerman menyerah di Italia pada 29 April dan di Eropa Barat pada 7 Mei.
Pemimpin-pemimpin Sekutu bertemu di Potsdam, Jerman, pada 11 Juli. Mereka meminta agar Jepang menyerah tanpa syarat. Jepang mengacuhkan seruan ini, sehingga AS menjatuhkan dua bom atom di Hiroshima (6 Agustus 1945) dan Nagasaki (9 Agustus 1945) untuk mengakhiri perang. Enam hari setelah pengeboman, pada 15 Agustus, Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu, menandatangani instrumen menyerah pada tanggal 2 September.

Perang Dingin


Tank Soviet berhadapan dengan tank AS di Checkpoint Charlie, pada 27 Oktober, selama Krisis Berlin 1961.
Setelah Perang Dunia II, Uni Soviet dan Amerika Serikat menjadi dua adidaya dunia. Perang Dingin merupakan periode ketegangan dan persaingan antara Soviet dan AS. Akan tetapi, tentara Amerika dan Soviet tidak pernah bertemu secara langsung dalam medan perang, namun bertempur secara tidak langsung, seperti dalam Perang Korea (1950-an) dan Perang Vietnam (1950-an-1970-an).Kedua perang tersebut merupakan perang antara pemerintah Utara yang komunis (didukung oleh Soviet dan Republik Rakyat Tiongkok), dan pemerintahan Selatan yang dibantu oleh AS. Perang Korea berakhir dengan pembagian Korea, sementara perang Vietnam dimenangkan oleh Vietnam Komunis setelah AS mundur dari Vietnam. Selain itu, salah satu konflik penting pada masa ini adalah Krisis Rudal Kuba pada tahun 1962. Selama krisis ini, AS dan Uni Soviet berada pada posisi yang sangat dekat untuk saling menyerang dengan senjata nuklir.

Buzz Aldrin berjalan di permukaan Bulan.
Pada masa Perang Dingin, pemerintah mencoba mencari orang yang diduga sebagai Komunis. Orang yang diduga komunis akan kehilangan pekerjaan, masuk penjara, atau bakan terbunuh. Banyak aktor dan pengarang yang masuk ke daftar hitam. Peristiwa ini disebut sebagai "Red Scare".
Perlombaan senjata juga berlangsung antara Amerika Serikat dengan Soviet.Amerika Serikat banyak menghabiskan dana untuk proyek-proyek pertahanan.Selain perlombaan senjata, perlombaan luar angkasa juga berlangsung. Perlombaan ini dimulai ketika Soviet meluncurkan Sputnik pada tahun 1957. Dalam beberapa tahun, baik AS maupun Soviet telah meluncurkan satelit, dan juga mengirimkan hewan dan manusia ke luar angkasa.Pada tahun 1969, Apollo 11 berhasil mendaratkan Neil Armstrongdan Buzz Aldrin di Bulan.
Kebijakan luar negeri Amerika Serikat berubah pada tahun 1970-an ketika AS meninggalkan Vietnam dan Richard Nixon mengundurkan diri karenaskandal Watergate.Pada tahun 1970-an dan 1980-an, AS memiliki kebijakan "detente" (mengurangi ketegangan) dengan Uni Soviet. Di bawah kepemimpinan Nixon dan Reagan, Amerika Serikat mengirimkan tentara dan uang ke negara-negara Amerika Latin agar mereka tidak menjadi komunis.Pada masa ini pula, ekonomi menderita karena AS tidak memproduksi barang sebanyak dahulu, dan karena beberapa negara di Timur Tengah melakukan embargo minyak.
Perang Dingin berakhir dengan runtuhnya Soviet pada Desember 1991.

Era setelah Perang Dingin

Setelah berakhirnya Perang Dingin, Amerika Serikat menjadi "masyarakat post-industrial". AS juga mulai mengalami defisit perdagangan. Timur Tengah menjadi penting dalam kebijakan luar negeri AS, karena Amerika memperoleh miliaran barel minyak dari Timur Tengah. Banyak negara di Timur Tengah tidak peduli dengan AS karena Amerika merupakan sekutu Israel. Pada tahun 1991, Amerika Serikat terlibat dalam Perang Teluk untuk mengusir invasi Irak dari Kuwait.
Pada tahun 1992, Bill Clinton menjadi presiden. Ia mengirim tentara ke Bosnia yang sedang dilanda oleh perang etnis. AS juga setuju denganPerjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA).Akan tetapi, masa kepresidenan Clinton dinodai oleh skandal seks dengan sekretarisnya yang bernama Monica Lewinsky.
George W. Bush memenangkan pemilu pada tahun 2000. Pada masa jabatannya, Serangan 11 September terjadi. Akibat serangan tersebut, World Trade Center runtuh, dan ribuan warga Amerika tewas. Bush lalu menyetujui USA Patriot Act, yang memperbolehkan pemerintah untuk mengumpulkan informasi mengenai orang Amerika yang diduga sebagai teroris. AS dan NATO lalu pergi ke Afganistan untuk mencari Osama bin Laden dan orang lain yang merencanakan Serangan 11 September. Selanjutnya, AS menyerang Irak pada tahun 2003 karena Saddam Hussein diduga memiliki senjata pemusnah massal. Pada tahun 2005, Amerika Serikat bagian selatan dilanda oleh badai besar yang disebut Badai Katrina. Partai Demokrat memenangkan kembali Kongres pada tahun 2006 karena warga Amerika tidak menyukai kebijakan Bush mengenai Perang Irak dan Katrina.
Pada tahun 2008, Barack Obama terpilih sebagai presiden Afrika-Amerika pertama. Ia terpilih pada masa resesi terburuk semenjak Depresi Besar. Pada awal jabatannya, Obama dan Kongres menyetujui reformasi terhadap perawatan kesehatan dan perbankan. Pemerintah juga memberikan stimulus untuk membantu ekonomi selama resesi. Selama masa resesi, pemerintah menghabiskan banyak dana untuk menjaga industri perbankan dan otomotif dari kejatuhan. Selain krisis finansial, Obama juga harus menyelesaikan masalah kebocoran minyak Deepwater Horizon yang terjadi pada Juni 2010.ika Serikat di Fort Sumter di Carolina Selatan. Bentrokan besar pertama terjadi pada Pertempuran Bull Run

Tidak ada komentar:

Posting Komentar